Skip to main content

Posts

Showing posts from June, 2015

Kamisan #10 S3 : Percakapan

Yara mulai bosan dan pergi dari rumah Tere saat sore tiba. Ia menaruh kunci dalam tasnya dan berjalan-jalan di sekitar pertokoan. Mulanya ia ingin duduk saja menghadap ke barat dan menikmati senja. Tapi ia teringat rencana Nana tentang olahraga di bukit dan sepatu warna yang ia inginkan. Maka Yara berbelok ke toko sepatu dan menemukan sepatu yang akan ia belikan untuk Nana. Saat ia menunduk memilih sepatu ia melihat dua kaki di ruangan sebelah. Ruang itu tertutup di bagian atas namun ia bisa melihat kaki-kaki keduanya. Ia mendekat dan menguping pembicaraan mereka. “Bisakah kau tidak meninggalkan aku?” “Aku tidak tahu.” “Tapi kau harus mengatakan sesuatu.” “Berhentilah mengikutiku.” Yara mendelik kaget. Ia buru-buru berpindah tempat saat dua pasang kaki itu bergerak keluar. Dengan sikap kepura-puraan, Yara mengelus-elus sepatu yang akan ia beli. Tapi yang keluar dari tempat itu ternyata adalah Han. Lelaki yang selama ini ada dalam hatinya. Yara berteriak dan tidak pe

Kamisan #9 S3: Perempuan dan boneka kecilnya

Yara pergi dari rumah. Ia pamit hanya kepada Nana bahwa ia akan segera pulang ketika urusannya selesai. Bahkan saat Ibu meneleponnya dan meminta penjelasan, gadis itu hanya berkata, aku ingin mengunjungi teman di kota K. Ia mengatakan  ejaan K hanya sebagai percobaannya untuk mengelabui sang Ibu. Ia benar-benar menemui Tere di kota itu. Lalu berencana mengajak temannya berlibur ke mana saja. Tapi temannya yang manis itu sangat sibuk sekali dan jarang pulang. Hanya ada anak perempuan kecil di rumah itu dan Yara harus bersikap baik selama menginap di rumah temannya. “Ahh.” Ungkapan itu terdengar lagi belakangan ini dari mulut Yara. Sejak beberapa kejadian di penginapan, ia memang suka sekali mengeluh dan bersedih. Tapi karena sudah terlanjur ada di kota K, mau tak mau ia menginap di rumah temannya dan menyapa anak perempuan kecil yang asyik menonton televisi. “Hai. Siapa namamu? Aku Yara, teman tantemu. Kau sendiri saja di sini?” “Kakak bicara padaku?” “Ya.” “Aku Sisilia.