Skip to main content

Posts

Showing posts from November, 2015

Cerpen "Dalam Pekat Asap" Batam Pos, 15 November 2015

Wanita itu melihat dirinya yang telah berjalan beberapa kilometer dari tempat yang penuh kabut asap. Kini ia berada dalam ruangan yang menyala. Cermin di depannya  juga bercahaya di terpa lampu, memunculkan pantulan yang ia lihat dengan kesal. Ia kemudian menyeka wajahnya yang lusuh dan kuyu. Kedua matanya memerah dan kantong matanya menghitam, hidungnya berat menghirup udara. “Sudah kubilang kau tak usah kemari.” Ia mendengar perkataan Lusiana tentang kenekatannya ikut dalam rombongan media dan masuk ke lokasi pembakaran. Asap  tampak seperti kabut yang membungkus penglihatan. Seperti gumpalan yang menyesak di dada dan darahnya. “Jadi relawan demi Tio? Bodoh sekali.” Lusiana lagi-lagi berkata seperti itu. Menaruh beberapa masker ke dalam kotak dan menyodorkan satu ke hadapan Tiara, nama wanita itu. “Apa cintamu sebegitu gilakah, Tia?” Tiara menoleh dan diam sejenak. Ia lalu menyunggingkan senyumnya. “Aku suka kota ini.” Peluknya pada Lusiana. *** Tiara menghela nap

Stasiun Luar Angkasa dan Tokoh "Heroik" di Dalamnya (2)

Episode 2 Entah bagaimana mulanya Rudolf tampak bersemangat tentang cita-cita anehnya tersebut. Padahal Modi tak mengerti apapun tentang yang diinginkan sahabatnya itu. “Sudah susah payah orang tuaku memberi nama sekeren ini agar kelak aku benar-benar bisa jadi orang berhasil di seluruh dunia.” “Lalu apa yang salah dengan nama lain? Bukankah orang tuamu juga sudah berhasil. Kau sendiri masuk dalam daftar lelaki tampan yang maaf, agak payah dalam pelajaran matematika. Bahkan kau mudah lelah jika adu lari bersamaku.” Modi geleng-geleng kepala, menunggu Rudolf meluncurkan pembelaan diri. Tentu Rudolf meyakinkan si penerima surat elektrik yang akan ia kirimi itu bahwa ia adalah sosok yang  patut diterima menjadi pahlawan di luar angkasa. “Jangan terburu-buru. Kau harus mengkalkulasikan banyak hal sebelum berangkat. Missal di sana usiamu akan terasa lebih panjang. Kau juga harus tahu nama stasiun di angkasa seperti Dos 2, Salyut, Cosmos, Mir, Skylab, Mir 2/Polyus dan ISS. Untuk

Stasiun Luar Angkasa dan Tokoh "Heroik" di Dalamnya

foto: internet Episode 1 Rudolf tahu, ia tidak akan mencoba memposisikan dirinya sebagai alien. Rudolf hanya ingin pergi keluar dari rumah dan menemukan ketenangan. Padahal di rumah tak ada yang menganggunya. Orang tuanya begitu sibuk dan segala yang ia inginkan terpenuhi. Sebagai anak tunggal, Rudolf hanya ingin mencari perhatian seseorang. Ia pikir begitu dan mencoba mendaftar sebagai relawan ke stasiun luar angkasa. Mendengar itu Modi tertawa terbahak-bahak. Memberinya satu artikel dalam laman internet, bahwa ia tak punya cukup koneksi ke sana. Manusia memang pindah secara permanen tahun 2000 dan enam astronot akan tinggal di sana secara bergantian dan biasanya selama enam bulan. Rudolf mengangguk-angguk. Ia mungkin bisa menggunakan sebagian uang miliknya untuk mendaftar dan melakukan eksperimen di ruang angkasa atau bahkan ialah yang akan dijadikan eksperimen itu sendiri. Rudolf mulai bergidik ketika Mom mengatakan ia bisa saja ditinggal di sebuah ruang antarik