Kumpulan cerpen termanis. dalam GAUN SINAR BULAN.
---Pagi-pagi sekali, kabut sudah ada di loteng rumah. jari tangan seorang wanita kembali melukis huruf-huruf menjadi kata dan kalimat di atas meja kaca. Tepat di samping meja, ada figura yang melukis indah kebersamaan mereka. Wanita itu, Yuji dan anaknya. Tulisan itu tak mau hilang meski kabut silih berganti datang (Menjadi Kabut)
---Suara Boni bergetar, lebih kencang dari suara lonceng malam. Ink diam, membaas pelukan Boni lebih erat. ia menatap jauh pohon natal yang berkelap-kelip dari jendela. orang-orang memakai baju hangat, namun ia merasa kaku di bulan desember yang beku. (Desember yang Beku)
Dan dua belas cerpen lainnya yang patut anda baca.!!
get it at http://www.nulisbuku.com/books/view/gaun-sinar-bulan
---Pagi-pagi sekali, kabut sudah ada di loteng rumah. jari tangan seorang wanita kembali melukis huruf-huruf menjadi kata dan kalimat di atas meja kaca. Tepat di samping meja, ada figura yang melukis indah kebersamaan mereka. Wanita itu, Yuji dan anaknya. Tulisan itu tak mau hilang meski kabut silih berganti datang (Menjadi Kabut)
---Suara Boni bergetar, lebih kencang dari suara lonceng malam. Ink diam, membaas pelukan Boni lebih erat. ia menatap jauh pohon natal yang berkelap-kelip dari jendela. orang-orang memakai baju hangat, namun ia merasa kaku di bulan desember yang beku. (Desember yang Beku)
Dan dua belas cerpen lainnya yang patut anda baca.!!
get it at http://www.nulisbuku.com/books/view/gaun-sinar-bulan
Comments
Post a Comment